Sabtu, 17 Maret 2012

indahnya dulu tak seindah hari ini

ayah ibu seperti sepasang merpati
terbang dengan mengepakkan kedua sayap'nya yang indah secara bersama-sama
berpuluh tahun membimbing merpati kecil sepertiku tanpa rasa lelah
mengajariku bagaimana mengepakkan sayap indah ini

beribu halangan mereka lalui sampai saatnya mereka merasa lelah,
bukan mereka tapi lebih tepatnya adalah ayah
mungkin ayah tidak mengerti bagaimana rasanya terkhianati
bagaimana rasanya dipatahkan salah satu sayapnya
ayah hanya tau itu pilihan dan itu kebahagiaannya
tidak mengerti bagaimana ibu tersakiti
tidak mengerti bagaimana ibu merasa terkhianati
jika detik ini ibu bisa menyadari bahwa salah satu sayapnya telah musnah,
mungkin akan menangisinya
menangisi sesuatu yang ibu fikir adalah sebuah mimpi buruk
tapi ini semua nyata.
menyakitkan, menyedihkan, puluhan tahun hanya berbalas dusta
sudah tak seindah merpati namun masih secantik bunga mawar, indah namun menyakitkan.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

komentarnya yang berguna ya , jangan merusak !