Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.
Perubahan sosial budaya terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya komunikasi cara dan pola pikir masyarakat faktor internal lain seperti perubahan jumlah penduduk, penemuan baru, terjadinya konflik atau revolusi dan faktor eksternal seperti bencana alam dan perubahan iklim, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain.
Ada pula beberapa faktor yang menghambat terjadinya perubahan, misalnya kurang intensifnya hubungan komunikasi dengan masyarakat lain; perkembangan IPTEK yang lambat; sifat masyarakat yang sangat tradisional ada kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan kuat dalam masyarakat; prasangka negatif terhadap hal-hal yang baru; rasa takut jika terjadi kegoyahan pada masyarakat bila terjadi perubahan; hambatan ideologis dan pengaruh adat atau kebiasaan.
- TINJAUAN AGAMA
Ditinjau dari segi agama jelas lebaran merupakan hari besar agama Islam, setiap muslim di dunia sangat menantikan datangnya hari lebaran. Lebaran merupakan hari kemenangan setiap muslim yang telah melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan (kalender Hijriah). Pada bulan Ramadhan setiap muslim di dunia wajib melaksanakan ibadah puasa selama sebulan penuh, pada tanggal 1 Syawal barulah umat merayakan hari kemenangan Idul Fitri yang sering kita sebut dengan lebaran.
Di hari lebaran setia muslim melakukan ibadah shalat Idul Fitri di pagi hari, dan setelah itu mereka berkumpul dengan keluarga masing – masing dan biasa sungkem kepada orang yang lebih tua, lalu kepada semua kerabat-kerabat dekat, setelah itu saling bersilaturahmi ke rumah-rumah tetangga dekat dan tetangga jauh, kadang-kadang kepada orang yang bertemu diperjalanan.
Lebaran merupakan hari yang spesial dimana setiap muslim kembali ke fitrahnya, seolah-olah seperti bayi yang baru lahir ke dunia, dan pada malam lebaran setiap muslim wajib membayar zakat paling lambat sebelum shalat Idul Fitri selesai. Zakat berfungsi untuk mensucikan harta dan hati kita, lalu zakat yang diberikan kepada orang-orang yang tidak mampu atau fakir miskin.
Hari lebaran memang hari yang sangat spesial karena di hari itu. Kita dapat menyambung tali silaturahmi yang mungkin ada yang sudah terputus sekian bulan lamanya. Di dalam Al-Qur’an juga kita diperintahkan supaya kita harus tetap mempererat tali silaturahmi dengan sesama muslim
Lebaran dan agama sangatlah erat kaitannya, bahkan tidak bisa dipisah-pisahkan satu sama lainnya. Lebaran merupakan hari yang istimewa yang diberikan oleh Allah SWT bagi muslim di dunia untuk dapat merenungkan tetang kesalahan-kesalahan yang telah diperbuatnya.
Setiap muslim memang wajib mengerjakan ibadah puasa di bulan Ramadhan karena hal itu sangat berguna bagi kita semua. Supaya kita dapat menahan segala hawa nafsu yang ada dalam pikiran kita dan lebih meningkatkan lagi ibadah kita terhadap Allah SWT, untuk mendapatkan ampunan, serta hidayah dari Allah SWT
Di hari lebaran setiap muslim dapat merenungkan segala kesalahan – kesalahan atau dosa-dosa yang diperbuatnya dan bisa menjadikan dirinya lebih baik di hari –hari kemarin dan di hari yang akan datang bisa mendapatkan hidup yang benar-benar baik. - TINJAUAN SOSIAL DAN BUDAYA
Di Indonesia lebaran sudah menjadi kebiasaan dan sudah menjadi adat istiadat, dimana setiap muslim biasanya merayakan dengan sangat antusias, di hari lebaran banyak hal-hal yang jarang di lihat di hari-hari biasa.
Biasanya seminggu sebelum lebaran ruas-ruas jalan di seluruh Indonesia terjebak macet karena dalam lebaran kita akan mengenal budaya mudik atau pulang kampung yang biasanya mudik orang-orang yang bekerja di luar kota.
Di hari lebaran kita juga akan melihat beberapa makanan-makanan khas lebaran misalnya; ketupat, lontong sayur, opor ayam, dll. Bakhan setiap daerah memiliki makanan-makanan khas daerahnya sendiri.
Dari segi sosial lebaran merupakan hari nyang menyatukan setiap orang berbagai kelas sosial, biasanya merka tidak mengenal siapa mereka, mereka tetap saling memaafkan satu sama lainnya, sehingga lingkungan menjadi rukun, aman, dan damai. Tapi ada juga yang kadang yang tak memanfaatkan moment lebaran ini dengan sebaik-baiknya, bisanya mereka mengandalkan imej dan ego mereka sendiri. Sehingga tetap tidak rukun yang sesanya bahkan keluarga mereka sendiri.
Di bulan Ramadhan dan di hari lebaran bisanya anak-anak suka bermain petasan dan kembang api, di pasar-pasar / warung banyak sekali orang berjualan petasan dan kembang api. Padahal petasan di larang oleh pemerintah karena dapat membahayakan keselamatan tapi mungkin karena sudah tradisi, tetap saja banyak orang yang menjual petasan sembunyi-sembunyi, bahkan ada yang secara terang-terangan.
Selain hal tersebut di atas, yang sudah menjadi budaya di hari lebaran adalah memakai baju baru, bisanya anak-anak, tetapi orang dewasa pun tidak mau kalah dengan anak-anak, bisanya orang tua selalu memberikan baju lebaran untuk anak-anak mereka. Katanya sih lebaran tidak meriah tanpa baju lebaran. Budaya ini seakan – akan tidak bisa lepas dari masyarakat Indonesia bisa dilihat banyak pusat-pusat pembelanjaan di kunjungi pembeli.
Budaya lainnya yang kita sering jumpai adalah tradisi salam temple, biasanya anak-anak mengharapkan dari orang tua, saudara-saudaranya yang biasanya sudah bekerja atau biasanya anak yang sudah bekerja memberikan kepada orang tuanya.
Selain itu juga biasanya stasiun-stasiun televisi selalu menayangkan acara-acara yang berhubungan dengan bulan Ramadhan dan lebaran. Hal ini sangatlah baik supaya lebaran tetap pada hakikatnya yaitu hari kemenangan bagi muslim di Indonesia, bahkan di seluruh Indonesia.
Satu hal lagi yang sudah menjadi budaya di hari lebaran yaitu yang berziarah ke kuburan keluarga kita, banyak sekali masyarakat yang datang untuk mendo’akan arwah-arwah kaluarganya, bahkan sekarang di Jakarta khusunya banyak sekali jasa-jasa yang mau mendo’akan atau memimpin do’a, biasanya orang-orang itu dari luar kota yang mengais rejeki yang mendo’akan orang yang meninggal - TINJAUAN EKONOMI
Ternyata benar bahwa lebaran sangatlah besar pengaruhya terhadap tatanan kehidupan kita, setelah mengkaji dari dua segi yaitu agama dan sosial budaya, sekarang kita akan mengkaji dari segi ekonomi yang menurut saya sangatlah berkaitan dengan dua segi yang telah kita bahas.
Jelas sekali lebaran memang sangat mempengaruhi segi ekonomi, terutama ekonomi negara kita lebaran tidak lepas dari bahan-bahan pokok seperti makanan-makanan, pakaian-pakain baru, yang jelas-jelas berhubungan erat dengan ekonomi.
Bisanya di bulan Ramadhan sampai lebaran harga-harga bahan pokok melonjak naik, harga BBM bisanya juga naik, minyak tanah, LPG, dll, Ikut naik. Tapi masyarakat tetap membeli yang harus mereka beli, walaupun harga-harga sangat mahal. Hal ini diakibatkan karena kebutuhan-kebutuhan meningkat di hari lebaran ini.
Memang setiap orang tidak mampu membeli kebutuhan – kebutuhan lebaran tetapi mereka tetap menyambut lebaran dengan suka cita walaupun dengan alakadarnya.
Hal ini jelas sekali sangatlah penting dalam lebaran, walaupun hal itu tidak diwajibkan. Dalam segi ekonomi kita membahas hanya seperti ini, karena semuanya sudah kita bahas dalam dua segi sebelumnya yaitu segi agama dan segi sosial budaya. Telah kita ketahui benar bahwa lebaran dalam segi agama, sosial budaya dan segi ekonomi saling berkaitan satu sama lainnya. Sehingga tidak perlu di jelaskan lagi.
- TRAGEDI BOM RITZ CARLTON DAN JW MARRIOT
“Dari kamera CCTV diduga pelaku adalah tamu hotel yang menginap dan meletakkan bom di kedua hotel itu dan pergi meninggalkan lokasi.
Ada kelompok berburu, kelompok tani, kelompok arisan, kelompok belajar, kelompok pecinta lingkungan hidup, dan lain-lain, tidak terkecuali kelompok perusuh atau teroris.
Dengan demikian, kehidupan manusia tidak lepas dari sosial kemasyarakatan yang dimanifestasikan dalam kelompok sosial maupun organisasi sosial.
Menekan yang disebut Islam garis keras yang dipandang cukup bebas di masa reformasi ini.
Sebagai Presiden, SBY membuka dengan statemen. Seakan-akan info dari intelijen ini adalah fakta. Itu berdasarkan foto yang dikirim oleh seseorang. Bom Marriot itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan Islam. Indikasinya, Pertama, tidak ada tuntutan dari pelaku. Bom-bom di Afghanistan itu tuntutannya jelas, bebaskan tahanan.
Tidak ada kaitannya dengan penegakkan syariat Islam di Indonesia yang dari dahulu hingga sekarang masih bergantung kuat pada organisasi-organisasi atau lembaga-lembaga yang bergerak atas nama Islam. Nahdatul Ulama (NU) dan Muhammadiah adalah contoh organisasi Islam yang eksis secara kontinyu menjaga segala budaya dan adat organisasinya, yang mereka klaim berdasarkan ajaran Islam.
Dilihat dari semua rentetan kejadian yang terjadi di Kuningan Jakarta belakangan ini, banyak pihak yang berkepentingan di wilayah tersebut. Berangkat dari hal itu, bidang politik seperti yang disebutkan oleh SBY, atau bidang budaya seperti pernyataan beberapa pemuka agama Islam, tampaknya akan memerlukan kajian lebih dalam dan jauh, sebab secara tidak langsung, dengan terjadinya peledakan bom di Kuningan Jakarta ini, sedikit atau banyak akan mempengaruhi citra Indonesia di luar negeri, terutama berkaitan dengan pertimbangan keamanan investasi yang akan dilakukan di Indonesia.
Berangkat dari tinjauan di atas, sistem sosial dan budaya yang mengakar di Indonesia tampaknya harus ditinjau ulang. Sistem sosial yang menjadi dasar sikap pergaulan bangsa Indonesia tidak jarang malah menjadi bumerang, dimana ada rasa “segan” dan rasa kekerabatan yang tinggi terkadang menjadikan mengesampingkan aspek-aspek yang lainnya yang juga berjalan di lingkungan kemasyarakatan. Sistem budaya yang masih banyak melekat pada masyarakat Indonesia pada akhirnya menjadi parsial, dimana pilah-pilih menjadi tidak objektif dan akan selalu mengesampingkan segala sesuatu jika berhubungan dengan kekerabatan atau dengan atasan.
Dalam masa peralihan budaya ini, objektifitas masyarakat akan suatu budaya menjadi tidak lagi terkontrol, termasuk budaya luar yang individualis menjadi mudah sekali masuk dan mempengaruhi bahkan mengambil alih budaya asli Indonesia.
Daftar pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Perubahan_sosial_budaya
http://www.anakciremai.com/2008/05/makalah-ilmu-sosial-tentang-kehidupan.html
http://www.tugaskuliah.info/2009/07/makalah-sosial-budaya-tragedi-bom-ritz.html
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
komentarnya yang berguna ya , jangan merusak !